Efektivitas Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD) Menggunakan Model Pembelajaran Discovery Learning Terhadap Kemampuan Pemahaman Konsep dan Pemecahan Masalah Matematis
DOI:
https://doi.org/10.36057/jips.v5i3.501Keywords:
Model Pembelajaran Discovery Learning, Efektifitas, LKPDAbstract
Kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis merupakan tujuan mata pelajaran matematika dan diharapkan dapat dikembangkan dalam pembelajaran matematika. Berdasarkan observasi yang dilakukan pada siswa kelas VII SMP N 38 Padang tahun pelajaran 2019/2020 diperoleh informasi bahwa siswa sering mengalami kesulitan ketika mengerjakan soal cerita atau soal yang berkaitan dalam kehidupan sehari-hari tanpa disertai dengan ilustrasi gambarnya. Hal ini disebabkan pembelajaran matematika masih cenderung berfokus pada buku paket dan LKPD. LKPD yang ada disekolah masih kurang bervariasi dan belum ada langkah-langkah kerja siswa untuk menemukan dan mengkonstruksi sendiri konsep pembelajaran. Salah satu model pembelajaran yang dapat dikembangkan adalah dengan menggunakan model Discovery Learning.
Discovery learning merupakan pembelajaran dimana ide atau gagasan disampaikan melalui proses penemuan. Penelitian ini memiliki tujuan menghasilkan dan mengembangkan lembar kerja peserta didik (LKPD) dengan menggunakan model pembelajaran Discovery Learning yang efektif. Jenis penelitian ini menggunakan model pengembangan development research tipe formative evaluation menurut pandangan Tessmer. Efektivitas diselidiki melalui tes kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis siswa yang dianalisis dengan menggunakan rubrik kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah. Hasil uji Efektivitas LKPD kemampuan pemahaman konsep dan pemecahan masalah matematis siswa diperoleh persentase ketuntasan belajar siswa kelas eksperimen dengan menggunakan LKPD berbasis discovery learning lebih tinggi dari pada siswa kelas kontrol.
Downloads
References
[2]BNSP. (2013). Kegiatan Penilaian Buku Teks Pelajaran Pendidikan Dasar dan Menengah, Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
[3]Depdiknas. 2008. Panduan Pengembangan Bahan Ajar. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional Direktorat Jenderal Menajemen Pendidikan Dasar dan Menengah.
[4]Dimyati dan Mudjiono. 2006. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Rineka Cipta
[5]Erman, Suherman dkk. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika Kontenporer. Bandung: JICA Universitas Pendidikan Indonesia.
[6]Lia, D. (2018). Effect of Learning Model [1]Discovery of Competence Student Subject Biology Class VIII MTSN Rambah
2014/2015 Academic Year. International Journal of Progressive Sciences and Technologies, 7(1), 1-7.
[7]Prastowo, Andi. 2011. Panduan Kreatif Membuat Bahan Ajar Inovatif. Yogyakarta: Duva Press.
[8]Plomp, T dan N. Nieveen. 2007. Educational Design Research. Enshede: Netherlands Institute For Curriculum Development (SLO).
[9]Roliza, Eva, Ramadhona, R.,& Rosmery, L. (2018) Praktikalitas Lembar Kerja Siswa Pada Pembelajaran Matematika Materi Statistika. Gantang, III(1), 41-45.
[10]Sugiyono. (2010). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif Dan R & D. Bandung : Alfabeta.
[11]Trianto, 2010. Model Pembelajaran Terpadu. Jakarta: Bumi Aksara
[12]Widiastuti, Ani, Yetty Rahelly, dan Syafdaningsih. 2018. Pengembangan Bahan Ajar Bentuk-bentuk Geometri Berbasis Cerita Untuk Anak Usia 5-6 Tahun Di TK Mazharul Iman Palembang. Jurnal Pendidikan Anak, 7 (2), (176-189)