Eksistensi Budaya Tabuik di Kalangan Generasi Milenial di Kota Pariaman

Authors

  • Ahmad Raihan Universitas Bung Hatta
  • Romi Isnanda Universitas Bung Hatta
  • Dika Prima Sukma D Universitas Bung Hatta
  • Faridz Adli Universitas Bung Hatta
  • Khasih Qalbu Z Universitas Bung Hatta
  • Nurul Hidayah Universitas Bung Hatta

DOI:

https://doi.org/10.36057/jilp.v7i1.616

Keywords:

Anak Muda, Adat Istiadat, Tabuik, Masyarakat

Abstract

Tradisi adalah kebiasaan sosial yang diwariskan dari generasi ke generasi. Tradisi memberikan aturan tentang apa yang dianggap benar dan salah oleh masyarakat. Tabuik adalah warisan budaya yang telah ada di Pariaman selama dua abad yang lalu. Ini adalah ritual atau upacara adat. Tabuik adalah perayaan tahunan masyarakat Pariaman yang diadakan dari tanggal 1 hingga 10 Muharram. Diadakan untuk mengingat kematian Husein Bin Abi Thalib, cucu Nabi Muhammad SAW, di Padang Karbela, yang ditunjukkan dengan usungan keranda Tabuik sebagai simbol jasad Husein. Persiapan, pelaksanaan, dan penyelenggaraan upacara melibatkan banyak orang.Studi ini bertujuan untuk meningkatkan peran dan partisipasi generasi muda dalam melestarikan tradisi Tabuik dari Pariaman, Sumatera barat. Tradisi ini telah menjadi warisan turun temurun yang dilakukan setiap tahun. Selain itu, untuk mengetahui pendapat masyarakat tentang kepekaan generasi muda terhadap pengetahuan tentang kebudayaan dan adat istiadat lain di Sumatera Barat. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teori struktur fungsional dan teori peran. Menurut teori fungsionalitas, masyarakat memiliki sistem sosial yang saling berhubungan. Menurut teori peran, perubahan cara berpikir generasi muda menyebabkan perbedaan, sehingga hak dan kewajiban harus dilaksanakan sesuai dengan fungsinya masing-masing.elas bahwa partisipasi generasi muda sangat penting dalam pelestarian dan pengembangan suatu budaya. Perananan generasi muda dapat membantu kemajuan negara. Keikutserataan generasi muda dalam menjaga dan mengembangkan tradisi Tabuik dapat memastikan bahwa perayaan Tabuik akan tetap ada dan tidak akan hilang oleh kemajuan zaman.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Arifian, Febri Rachmad, and Lutfiah Ayundasari. "Kebudayaan Tabuik sebagai upacara adat di Kota Pairaman Sumatra Barat." Jurnal Integrasi dan Harmoni Inovatif Ilmu-Ilmu Sosial 1.6 (2021): 726-731.

Anwar, Z. d. (1982). Tabut dan Perannya dalam Masyarakat. Padang: Proyek Pengembangan Permuseuman.

Dalmeda, M. A., and Novi Elian. "Makna tradisi Tabuik oleh masyarakat Kota Pariaman (Studi deskriptif interaksionisme simbolik)." Jurnal Antropologi: Isu-Isu Sosial Budaya 18.2 (2017): 135-150.. The International Journal of Human Resource Management.

Bahri, Syamsul, and Maezan Kahlil Gibran. Tradisi Tabuik di Kota Pariaman. Diss. Riau University, 2015..

Hidayat, Hengki Armez, Wimbrayardi Wimbrayardi, and Agung Dwi Putra. "Seni Tradisi Dan Kreativitas Dalam Kebudayaan Minangkabau." Musikolastika: Jurnal Pertunjukan Dan Pendidikan Musik 1.2 (2019): 65-73.

Koentjaraningrat. (1987). Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

Refisrul. (2016, November). UPACARA TABUIK ; RITUAL KEAGAMAAN PADA MASYARAKAT PARIAMAN. Jurnal Penelitian Sejarah dan Budaya, II, 530-550. Retrieved from https://doi.org/10.36424/jpsb.v2i2.70

Samovar, L. A. (2010). Komunikasi Lintas Budaya. Jakarta: Salemba Humnika.

Wahyudin, Yudin, and Dhian Nur Rahayu. "Analisis metode pengembangan sistem informasi berbasis website: a literatur review." Jurnal Interkom: Jurnal Publikasi Ilmiah Bidang Teknologi Informasi Dan Komunikasi 15.3 (2020): 119-133. American Public Media. January 13, 2019. http://americanradioworks.publicradio.org/features/mississippi/e1.html. 9.24 PM

Yulimarni, Yulimarni, and Anin Ditto. "TABUIK PARIAMAN DALAM PERAYAAN MUHARRAM (Pendekatan Sosiologi Seni)." Relief: Journal of Craft 1.2 (2022): 50-59.

Downloads

Published

2023-12-03

How to Cite

Raihan, A., Isnanda, R., Sukma D, D. P., Adli, F., Qalbu Z, K., & Hidayah, N. (2023). Eksistensi Budaya Tabuik di Kalangan Generasi Milenial di Kota Pariaman. Jurnal Ilmiah Langue and Parole, 7(1), 45–51. https://doi.org/10.36057/jilp.v7i1.616

Similar Articles

1 2 > >> 

You may also start an advanced similarity search for this article.