Penguatan Birokrasi Aparatur Negara Menuju Revolusi Industri 5.0 di Kecamatan Koto Tangah Padang Sumatera Barat

Authors

  • Edi Hasymi STIE KBP

DOI:

https://doi.org/10.36057/jips.v5i3.509

Keywords:

Aparatur Sipil Negara, Revolusi Industri 5.0

Abstract

Memasuki Revolusi 5.0, pemanfaatan teknologi sudah mulai mempertimbangkan aspek- aspek humaniora terhadap proses penyelesaian masalah yang ada di sektor publik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penguatan reformasi birokrasi menuju Revolusi Industri 5.0 melalui tata kelola perencanaan pengembangan SDM Aparatur Sipil Negara oleh Camat Kecamatan Koto Tangah Padang. Penguatan reformasi birokrasi menuju Revolusi Industri 5.0 di Kecamatan Koto Tangah Padang mengalami berbagai hambatan terkait masih dominannya patologi birokrasi, budaya korupsi, serta ketidaksiapan birokrasi akan pemanfaatan teknologi dan informasi dalam orientasi pelayanan publik kepada masyarakat. Oleh karena itu, Perencanaan pengembangan SDM Aparatur oleh Camat Kecamatan Koto Tangah dalam memperkuat reformasi birokrasi menuju Revolusi Industri 5.0 harus dilakukan secara tepat dengan merespons berbagai hambatan yang terjadi serta segala bentuk perubahan lingkungan dan perkembangan zaman.

Downloads

Download data is not yet available.

References

[1]Adlin, T. H. (2019). Penguatan Perilaku Anti Korupsi di Lingkungan Birokrasi Pemerintah Provinsi Riau. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 17(29), 46–55.https://doi.org/10.35967/jipn.v17i29.7058
[2]Alekseev-Apraksin, A., & Bertova, A. (2021). Leader ’S Strategy in Super Smart Digital Revolusi Industri. Proceedings of the 1st International Scientific Conference “Legal Regulation of the Digital Economy and Digital Relations: Problems and Prospects of Development” (Larder 2020), 171, 207–214.
[3]Annisah. (2017). Usulan Perencanaan Smart City: Smart Governance Pemerintah Daerah Kabupaten Mukomuko. Jurnal Masyarakat Telematika dan Informasi, 8(1), 59–80. https://doi.org/10.17933/mti.v8i1.103
[4]Arief, N. N., & Saputra, M. A. A. (2019). Kompetensi Baru Public Relations Pada Era Artificial Intelligence. Jurnal Sistem Cerdas, 2(1), 1–12. https://doi.org/10.37396/jsc.v2i1.19
[5]Azhary, V. H. (2019). Nepotisme dan Gratifikasi Sebagai Unsur Budaya Pada Korupsi Politik dan Birokrasi di Indonesia. Simposium Nasional Ilmiah Dengan Tema: (Peningkatan Kualitas Publikasi Ilmiah Melalui Hasil Riset Dan Pengabdian Kepada Masyarakat), 754– 762. https://doi.org/10.30998/simponi.v0i0.437
[6]Baskoro Wicaksono, Nur Laila Meilani, R. F. (2019). Perencanaan Pembangunan Kabupaten Bengkalis Aspek Kebudayaan Melayu Dalam Menopang Visi Provinsi Riau 2020. Nakhoda: JurnalIlmuPemerintahan,17(29),22–34. https://doi.org/https://doi.org/10.35967/jipn.v17i29.7056
[7]Dodi Faedlulloh, Yulianto, V. K. (2020). A Structural And Mindset Bureaucratic Reform Agenda For Jokowi’s Second Term. Bisnis & Birokrasi: Jurnal Ilmu Administrasi dan Organisasi, 27(2), 67–77. Https://Doi.Org/10.20476/Jbb.V27i2.11466
[8]Dzakiyati, F. (2018). Modifikasi Perilaku Aparatur Ala Skinner: Suatu Model Pengembangan Sumber Daya Manusia Menuju Profesionalisme Birokrasi. Jurnal Ilmiah Tata Sejuta STIA Mataram, 4(1), 13–26. https://doi.org/10.32666/tatasejuta.v4i1.29
[9]Fajar Rahmanto, Ulung Pribadi, A. P. (2021). Big Data: What Are The Implications For Public Sector Policy In Revolusi Industri 5.0 Era? Iop Conference Series: Earth And Environmental Science 717, 1–7. https://doi.org/10.1088/1755-1315/717/1/012009
[10]Farida, A. (2019). Studi Pustaka Tentang Perkembangan Teknologi dan Peningkatan Kepatuhan Pajak: Apakah Berbanding Lurus? Moneter - Jurnal Akuntansi Dan Keuangan, 6(2), 135–140.https://doi.org/10.31294/moneter.v6i2.6183
[11]Ferizaldi. (2018). Patologi Birokrasi Dalam Transformasi Politik Lokal: Tinjauan Terhadap Fenomena “Pajak Nanggroe” Di Aceh. Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 16(27), 32–39. https://doi.org/https://doi.org/10.35967/jipn.v16i27.5793
[12]Ferizaldi. (2019). Model Akuntabilitas Birokrasi di Era Otonomi Khusus Aceh (Tinjauan Terhadap Tes Shalat dan Baca Al-Qur’an di Kabupaten Aceh Barat Daya). Nakhoda: Jurnal Ilmu Pemerintahan, 17(29), 14–21. https://doi.org/10.35967/jipn.v17i29.7055
[13]Fujii, T., Guo, T., & Kamoshida, A. (2018). A Consideration Of Service Strategy Of Japanese Electric Manufacturers to Realize Super Smart Revolusi Industri (Revolusi Industri 5.0) (Vol. 2). Springer International Publishing. https://doi.org/10.1007/978-3-319-95204-8
[14]Gumilang, G. S. (2016). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Bidang Bimbingan dan Konseling. Jurnal Fokus Konseling, 2(2), 144–159.
[15]Hadi, K. (2016). Korupsi Birokrasi Pelayanan Publik di Era Otonomi Daerah. Jurnal Penelitian Politik, 51–70.
[16]Haning, M. T. (2018). Reformasi Birokrasi di Indonesia: Tinjauan Dari Perspektif Administrasi Publik. Jurnal Analisis Kebijakan dan Pelayanan Publik, 4(1), 25–37.
[17]Hartanto, D. (2019). Kajian Wilayah Birokrasi Bersih dan Melayani Kepolisian Resort Kota Medan. Publikauma: Jurnal Ilmu Adminstrasi Publik, 7(2), 71–87. http://dx.doi.org/10.31289/publika.v7i2.2805
[18]Hasan, N. (2012). Corak Budaya Birokrasi Pada Masa Kerajaan, Kolonial Belanda Hingga di Era Desentralisasi Dalam Pelayanan Publik. Jurnal Hukum, 28(2), 1073–1087.
[19]Hidayat, E. S. (2019). Kinerja Pelayanan Birokrasi Dalam Mewujudkan Kepuasan Pelanggan. Dinamika: Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 6(2), 43–49. http://dx.doi.org/10.25157/dinamika.v6i2.2260
[20]Islah, K. (2018). Peluang dan Tantangan Pemanfaatan Teknologi Big Data Untuk Mengintegrasikan Pelayanan Publik Pemerintah. Jurnal Reformasi Administrasi, 5(1), 130– 138.
[21]Kumorotomo, W. (2019). Envisioning Agile Government: Learning From the Japanese Concept of Revolusi Industri 5.0 and the Challenge of Public Administration in Developing Countries. Advances In Economics, Bussines And Management Research: Annual Conference of Indonesian Association For Public Administration (IAPA 2019), 122, 144–163.
[22]Kurniati, P. N., & Nugroho, B. Y. (2019). The Urgency Of The Implementation Of The Cashless Government System In Building A Transparent And Accountable Bureaucracy. Jurnal Administrasi Publik, 9(2), 136–150. http://dx.doi.org/10.31289/jap.v9i2.2655
[23]Maizunati, N. A. (2018). Implementasi Data Sektoral Terbuka Dalam Mendukung Smart Governance Di Kota Magelang. Journal of Public Administration and Local Governance, 2(2), 31. https://doi.org/10.31002/jpalg.v2i2.1082
[24]Mardawani, & Relita, D. T. (2019). Strategi Pemerintah Daerah Kabupaten Sintang Dalam Mewujudkan Visi Pemerintahan dan Good Governance. Jurnal Ilmiah Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan, 4(1), 109–116.
[25]Nashihuddin, W., & Suryono, F. (2018). Tinjauan Terhadap Kesiapan Pustakawan Dalam Menghadapi Disrupsi Profesi di Era Library 4.0: Sebuah Literatur Review. Khizanah Al- Hikmah : Jurnal Ilmu Perpustakaan, Informasi, dan Kearsipan, 6(2), 86. https://doi.org/10.24252/kah.v6i2a1
[26]Nasution, D. A. D., Nasution, A. P., & Alpi, M. F. (2019). Pengaruh Penerapan Smart Asn Terhadap Pengelolaan Keuangan Negara Di Era Disrupsi Teknologi Indonesia 4.0. Seminar Nasional Sains & Teknologi Informasi, 43–51.
[27]Patrik Aspers, U. C. (2019). What Is Qualitative In Qualitative Research. Qualitative Sosiology, 42(2), 139–160. https://doi.org/https://doi.org/10.1007/s11133-019-9413-7
[28]Purwaningsih, A. S., Afifuddin, & Abidin, A. Z. (2019). Reformasi Birokrasi Pelayanan Publik Dalam Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Studi Kasus Pada Pelayanan Kartu Keluarga di Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten Malang. Jurnal Respon Publik Volume, 13(4), 82–86.
[29]Rustandi. (2019). Kinerja Manajemen Sumber Daya Manusia di Era Disrupsi. Kebijakan: Jurnal Ilmu Administrasi, 10(2), 67–73.
[30]Sakti, B. (2019). Kompetensi Aparatur Pemerintah Daerah Dalam Sumber Daya Manusia di Era Reformasi. Pareto: Jurnal Ekonomi dan Kebijakan Publik, 2(1), 35–44.
[31]Salgues, B. (2018). Revolusi Industri 5.0 Industry of the Future, Technologies, Methods and Tools. London: ISTE Ltd.
[32Saluky. (2018). Tinjauan Artificial Intelligence Untuk Smart Government. Itej (Information Technology Engineering Journals), 03(01), 1–9.
[33]Sihite, M. (2018). Peran Kompetensi Dalam Mewujudkan Sumber Daya Manusia Yang Berdaya Saing Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0: Suatu Tinjauan Konseptual. Jurnal Ilmiah Methonomi Volume, 4(2), 145–159.
[34]Sirih, S. H., Ismail, I., & Juharni. (2019). Development Strategies Of Human Resources In Bkpsdm Majene District. Jurnal Paradigma, 1(2), 1–6.
[35]Sudrajat, T. (2014). Eksistensi Kebijakan Pengisian Jabatan Struktural Dalam Kerangka Pengembangan Sdm Aparatur Berbasis Merit. Jurnal Kebijakan dan Manajemen PNS, 8(1), 61–72.
[36]Sugiono, S. (2020). Digital Content Industry In Revolusi Industri 5.0 Perspective. Jurnal IPTEK-KOM (Jurnal Ilmu Pengetahuan dan Teknologi Komunikasi), 22(2), 175–191.

Downloads

Published

2021-12-27

How to Cite

Hasymi, E. (2021). Penguatan Birokrasi Aparatur Negara Menuju Revolusi Industri 5.0 di Kecamatan Koto Tangah Padang Sumatera Barat. Jurnal Ilmiah Pendidikan Scholastic, 5(3), 90–100. https://doi.org/10.36057/jips.v5i3.509